Spesifikasi Lengkap dan Harga HTC One (E8)
Spesifikasi Lengkap Xiaomi Redmi Note
Sidik Jari Dilayar...??? Vivo V11 Pro Jadi yang Pertama
Spesifikasi dan Harga Xiaomi Redmi Note 4G
Spesifikasi Lengkap ZTE Nubia X6
Android 5.1.1 Lollipop di Sony Xperia Z3
Android L Dapat Menghemat Baterai Smartphone ?
Spesifikasi Lengkap dan Harga Andromax C2, Android Seharga Rp. 649.000
Bocoran Foto "Sony Lue Z" Ternyata Palsu
Spesifikasi Lengkap dan Harga Samsung Galaxy S5 Mini
Mungkin Anda kerap menggunakan emotikon (emoticon) saat berbalas pesan dengan kerabat atau keluarga. Namun tahukah Anda jika emoticon sudah mulai digunakan pada September 1982.
Awal kisah bermula pada 19 September, di mana seorang profesor yang bernama Scott Fahlman dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh mengirimkan sebuah surat elektronik (email) yang pertama kali menggunakan simbol emoticon.
"Saya mengusulkan penggunaan karakter berikut untuk penenda lelucon: :-) Baca dari samping," demikian pesan yang dikirimkan Fahlman seperti dilansir dari Digitalspy, Selasa (11/9/2012).
Tak lama berselang ide Fahlman pun cepat diadopsi dalam skala global, di mana banyak orang mulai menggunakan emoticon dalam setiap pesan yang dikirimkan. Saat ini perkembangan emoticon pun kian beragam, puluhan, mungkin ratusan emoticon dibuat tanpa perlu menggunakan karakter pada keyboard digunakan untuk memberikan warna dalam pesan yang dikirimkan.
Namun sayang, Fahlman tidak setuju dengan sejumlah penambahan emoticon yang ada saat ini. "Saya pikir mereka buruk, dan merusak tantangan untuk membuat cara cerdas yang mengekspresikan emosi dengan menggunakan karakter pada keyboard standar. Tapi hal itu muncul mungkin karena saya menciptakan jenis lain dari sebuah karakter emosi," katanya pada The Independent.
Selain itu, sang profesor pun mengaku kaget ketika para pengguna komputer di seluruh dunia mulai menggunakan emoticon. Penggunaan emoticon non-digital sendiri dapat ditemui pada abad ke-19, di mana banyak orang menggunakannya dalam penulisan santai dan lucu.
Namun seiring dengan perkembangan dunia digital, alat emoticon pun kian beragam dan tidak terpatok penggunaan karakter untuk mendifinisikan sebuah emosi. Dalam beberapa aplikasi pesan misalnya, para pengguna cukup memilih sejumlah emoticon yang sesuai dengan keinginannya tanpa perlu repot mendefinisikan beberapa karakter untuk mengekspresikan emosinya.
Awal kisah bermula pada 19 September, di mana seorang profesor yang bernama Scott Fahlman dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh mengirimkan sebuah surat elektronik (email) yang pertama kali menggunakan simbol emoticon.
"Saya mengusulkan penggunaan karakter berikut untuk penenda lelucon: :-) Baca dari samping," demikian pesan yang dikirimkan Fahlman seperti dilansir dari Digitalspy, Selasa (11/9/2012).
Tak lama berselang ide Fahlman pun cepat diadopsi dalam skala global, di mana banyak orang mulai menggunakan emoticon dalam setiap pesan yang dikirimkan. Saat ini perkembangan emoticon pun kian beragam, puluhan, mungkin ratusan emoticon dibuat tanpa perlu menggunakan karakter pada keyboard digunakan untuk memberikan warna dalam pesan yang dikirimkan.
Namun sayang, Fahlman tidak setuju dengan sejumlah penambahan emoticon yang ada saat ini. "Saya pikir mereka buruk, dan merusak tantangan untuk membuat cara cerdas yang mengekspresikan emosi dengan menggunakan karakter pada keyboard standar. Tapi hal itu muncul mungkin karena saya menciptakan jenis lain dari sebuah karakter emosi," katanya pada The Independent.
Selain itu, sang profesor pun mengaku kaget ketika para pengguna komputer di seluruh dunia mulai menggunakan emoticon. Penggunaan emoticon non-digital sendiri dapat ditemui pada abad ke-19, di mana banyak orang menggunakannya dalam penulisan santai dan lucu.
Namun seiring dengan perkembangan dunia digital, alat emoticon pun kian beragam dan tidak terpatok penggunaan karakter untuk mendifinisikan sebuah emosi. Dalam beberapa aplikasi pesan misalnya, para pengguna cukup memilih sejumlah emoticon yang sesuai dengan keinginannya tanpa perlu repot mendefinisikan beberapa karakter untuk mengekspresikan emosinya.
Post A Comment: