ilustrasi batu giling |
Seperti firman Allah SWT dalam surrah At-Tahriim ayat 6: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Karena turunnya ayat ini, pernah suatu ketika Rasullulah SAW berdialog dengan gilingan tepung yang terbuat dari batu milik Siti Fatimah.
Dilansir dari buku 50 mukjizat Rasullulah tulisan Fuad Kauma, suatu hari Rasullulah mengunjungi rumah putri kesayangannya, Fatimah untuk suatu keperluan. Namun sesampainya di rumah, Rasullulah terkejut melihat Fatimah menangis di samping gilingan tepung miliknya.
Fatimah mengaku, tangisannya pecah karena beratnya pekerjaan rumah tangga yang dilakoninya, dan merasa capek menggiling gandum untuk dijadikan tepung. Hampir seharian Fatimah menggiling, sehingga jari-jarinya sakit.
Setelah Fatimah mengadukan permasalahannya, segera Rasullulah SAW mendatangi gilingan batu. Sambil mengucapkan basmalah, Nabi Muhammad SAW kemudian memasukkan tumpukan biji gandung yang masih tersisa ke dalam gilingin. Dengan izin Allah SWT, gilingan manual tersebut tiba-tiba bergerak sendiri menghaluskan gandum menjadi tepung.
Setelah semua pekerjaan selesai, tiba-tiba Rasullulah yang diberi mukjizat bisa berbicara dengan benda padat, mendengar penggilingan tersebut ganti mengeluh. Penggilingan merasa takut dengan firman Allah SWT dalam surrah At-Tahriim ayat 6, dia tidak mau dijadikan bahan bakar api neraka.
Mendengar keluhan batu penggilingan, tiba-tiba Rasullulah SAW tersenyum dan mengatakan bahwa Allah SWT tidak akan menjadikannya sebagai bahan bakar api neraka. Sebagai gantinya, dia dijadikan pondasi untuk istana Fatimah di surga.
"Hai batu bergembiralah dan bersenanglah sebab engkau akan menjadi batu yang akan dipakai untuk membangun istana Fatimah di surga nanti," kata Rasullulah.
Begitu bahagianya batu penggilingan tersebut, pada saat teman-temannya dijadikan Allah SWT sebagai bahan bakar neraka, hanya dia yang mendapat kemuliaan.
Post A Comment: