Timo Scheunemann enggan setengah-setengah untuk menemukan bibit unggul pesepakbola masa depan Indonesia. Bahkan, untuk menjamin agar proses pencarian bibit unggul tersebut berjalan bersih, Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI ini tak segan-segan untuk turun tangan sendiri.
"Saya akan berada langsung di lokasi seleksi, untuk memastikan tidak ada 'permainan' apapun itu bentuknya. Apabila kinerja scout tidak efektif atau pelatih kurang bagus, apalagi bermasalah dengan fair play, keadilan atau objektivitas, maka mereka akan langsung diberhentikan," ujar Timo pada Bola.net.
"Saya akan super tegas demi equal opportunity bagi semua pemain di seluruh Indonesia. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga telah luar biasa mendukung dengan menyediakan dana, saya tidak mau dana tersebut tidak dipergunakan dengan hati-hati dan maksimal," sambungnya.
Lebih lanjut, Timo menjelaskan mengenai prosedur perekrutan para bibit pesepakbola muda tersebut. Menurut pemegang Lisensi A kepelatihan dari UEFA ini, mereka akan membuka titik penjaringan bakat di 37 kota di seluruh Indonesia. "Pemandu bakat di 37 kota itu akan menjaring bibit pemain muda untuk melakukan pra seleksi. Selain itu, peserta pra seleksi juga diambil melalui open try out," jelasnya.
Setelah itu, sambung pria berdarah Jerman ini, para pemain yang lolos tersebut dikirim ke Akademi Nusantara, yang berada di enam kota. "Di akademi, mereka akan secara langsung saya seleksi. Setelah akademi berjalan, akan diadakan open try out, setiap awal bulannya. Pemain yang menonjol akan diundang lagi di akhir tahun untuk diadu dengan temuan terbaru para pemandu bakat," papar pelatih mantan arsitek Persema Malang ini. (den/mac)
"Saya akan berada langsung di lokasi seleksi, untuk memastikan tidak ada 'permainan' apapun itu bentuknya. Apabila kinerja scout tidak efektif atau pelatih kurang bagus, apalagi bermasalah dengan fair play, keadilan atau objektivitas, maka mereka akan langsung diberhentikan," ujar Timo pada Bola.net.
"Saya akan super tegas demi equal opportunity bagi semua pemain di seluruh Indonesia. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga telah luar biasa mendukung dengan menyediakan dana, saya tidak mau dana tersebut tidak dipergunakan dengan hati-hati dan maksimal," sambungnya.
Lebih lanjut, Timo menjelaskan mengenai prosedur perekrutan para bibit pesepakbola muda tersebut. Menurut pemegang Lisensi A kepelatihan dari UEFA ini, mereka akan membuka titik penjaringan bakat di 37 kota di seluruh Indonesia. "Pemandu bakat di 37 kota itu akan menjaring bibit pemain muda untuk melakukan pra seleksi. Selain itu, peserta pra seleksi juga diambil melalui open try out," jelasnya.
Setelah itu, sambung pria berdarah Jerman ini, para pemain yang lolos tersebut dikirim ke Akademi Nusantara, yang berada di enam kota. "Di akademi, mereka akan secara langsung saya seleksi. Setelah akademi berjalan, akan diadakan open try out, setiap awal bulannya. Pemain yang menonjol akan diundang lagi di akhir tahun untuk diadu dengan temuan terbaru para pemandu bakat," papar pelatih mantan arsitek Persema Malang ini. (den/mac)
Post A Comment: